Senin, 23 November 2009

Tentang Lelaki

keluyuran memang menyenangkan. Banyak hal bisa didapat lewat keluyuran. Keluyuran juga bukan berarti hanya kaki saja yang berjalan lho, bibir juga ternyata bisa keluyuran. Haha, jangan bingung, ini cuma dramatisasi saya saja, ingin berkreasi membuahkan ungkapan. Meskipun maksa.

Yuu... Keluyuran. Samar-samar dilihat, kata ini sepertinya adalah kata jadian yang dilahirkan setelah imbuhan "ke-an" menempeli tubuh kata dasarnya. Kata dasarnya apa? luyur? Ah, whatever that. kita tidak sedang membicarakan etimologi. Kemarin, hampir seharian saya bersama seseorang yang selalu memanggil saya "de". keluyuran di kota hujan sambil petak umpet dengan hujan. Hmmm.... dari yang seharian itu, saya punya catatan tentang laki-laki:
1) selalu ingin memberi (meskipun kantong tidak berdaya secara ekonomi)
2) selalu mengatakan bahwa perempuan itu irasional dan menganggap bahwa laki-lakilah yang selalu berpikir logis
3) selalu ingin melindungi padahal dirinya juga saat itu penting untuk dilindungi
4) selalu sulit mengatakan isi hatinya

emhhh... jadi mentok gini tulisannya. selesai keluyuran itu, gue juga keluyuran bibir di rumah with my aunt. dia menggarisbawahi hal penting yang sepertinya wajib digarisbawahi oleh kita yang belum melepas kelajangan. katanya, jikalau sudah menikah, lelaki kerap kali tidak mengahomodir saran dan suara perempuan, meskipun perempuan itu adalah istrinya sendiri. Iya gitu?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar